Popular Posts
-
Konfigurasi server debian nano /etc/sysctl.conf (enter) cari Ipv4 hilangkan pagarnya “#” ...
-
settingan terbaik mikrotik untuk warnet sebelum saya menginjakkan kaki dari dunia perwarnetan dan saya serius kuliah saya pengen tulis ...
-
Service komputer panggilan di Batang,Pekalongan dan Wonotunggal JASA SERVICE KOMPUTER PANGGILAN KHUSUS AREA BATANG,PEKALONGAN & WO...
Saturday, 16 March 2013
Subneting
Admin yang mengelola jaringan besar sering kali merasa
perlu membagi-bagi jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil lagi (disebut subnetworks)
sebagai usaha memberikan fleksibilitas addressing.
Dengan subnetting, sebuah network address
tunggal seperti diatas dapat kita pecah menjadi subnetwork, atau disingkat subnet.
Sebagai contoh, network 172.110.1.0, 172.110.2.0 dan 172.110.3.0 kesemuanya
merupakan subnet dari network 172.110.0.0
Subnet address dibuat oleh network
administrator dengan cara “meminjam” bit-bit dari porsi host dan merancangnya
sebagai subnet.
Beberapa Alasan Membangun Subnetting
- Mereduksi traffic jaringan
- Mengoptimasi performansi jaringan
- Memudahkan manajemen
- Mengefektifkan jaringan yg dibatasi area geografis luas
Subnet Mask
Agar subnet
address yg kita buat dapat bekerja, setiap mesin dalam network haruslah mengetahui
bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet address. Untuk
kebutuhkan ini, maka setiap mesin perlu kita beri apa yg disebut subnet Mask.
Digunakan Subnet
Mask untuk :
Ø Membedakan network ID dan host ID
Ø Menunjuk letak suatu host, apakah
berada dijaringan lokal atau jaringan luar
Seluruh bit yg
berhubungan dengan network ID di set 1. Sedangkan bit yg berhubungan dengan
host ID di set 0
Contoh :
Network Address =
192.168.20.0
Subnet Mask =
255.255.255.224 maka,
- Banyak subnet yg bisa kita produksi:
2 X - 2 = 2 3 – 2 = 6 subnet
dimana ;
X = jumlah bit yg bernilai 1. à 224 = 1 1 1 0 0
0 0 0 , ada 3 bit
2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast)ddress)
- Banyak host yg valid persubnet :
2 Y
- 2 = 2 5 – 2 = 30 host
dimana ;
2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit
untuk broadcast address)
- Subnet yg valid :
256 – sub net mask = 256 -224 =32
32 + 32
= 64
64 + 32
= 96
96 + 32
= 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224 (stop) à Ini adalah
Subnet Mask kita, makanya ia subnet
invalid
Jadi yg valid adalah 32, 64, 96, 128, 160,192 jumlahnya ada 6 subnet
- Untuk menentukan host-host mana yg valid :
Subnet
|
32
|
64
|
96
|
128
|
160
|
192
|
Host
Pertama
|
33
|
65
|
97
|
129
|
161
|
193
|
Host
Terakhir
|
62
|
94
|
126
|
158
|
190
|
222
|
- Untuk menentukan mana broadcast address untuk masing-masing subnet :
Subnet
|
32
|
64
|
96
|
128
|
160
|
192
|
Broadcast
|
63
|
95
|
127
|
159
|
191
|
223
|
Contoh
:
Network Address =
192.168.20.0
Subnet Mask =
255.255.255.248 maka,
§ Banyak subnet yg bisa diproduksi ?
2 X - 2 = 2 5 – 2 = 30 subnet
dimana ;
X = jumlah bit yg bernilai 1. à 248 = 1 1 1 1 1
0 0 0 , ada 5 bit
2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)
§ Banyak host yg valid per subnet ?
2 Y - 2 = 2 3 – 2 = 6 host
y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu
jumlah bit 3 (8-5)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment